Cara Membuat Bibit Jamur Tiram
Pembuatan Kultur Murni Jamur Tiram dengan Teknik Kultur Jaringan Menggunakan Media PDA (Potatoes Dextrose Agar) bagian 1
Tahap 1. Pembuatan Medium PDA
Bahan bahan yang diperlukan
- Kentang : 250 gram
- Dekstrosa : 20 gram
- Agar powder : 20 gram
- Air akuades : 1 liter
- Kapas secukupnya
Alat-alat
- cawan petri/botol kecil
- Autoclave atau panci presto
- Kompor
Proses pembuatan
-
- Setelah dikupas, kentang selanjutnya di potong-potong dengan ukuran ±1 cm3. kemudian di cuci bersih.
- Siapkan cawan petri atau bisa juga digunakan botol-botol kecil yang berbentuk seperti botol whiskey. Cuci botol tersebut hingga bersih. Akan lebih baik apabila botol tersebut disterilkan dengan cara merebusnya ke dalam air mendidih.
- Kentang yang telah dicuci selanjutnya direbus dengan air sebanyak 1 liter selama 15-20 menit.
- Setelah selesai, pisahkan kentang hasil rebusan tersebut. Kemudian saring airnya hingga bersih. Apabila volume air kentang tersebut berkurang tambahkan air lagi hingga menjadi 1 liter larutan PDA.
- Larutan PDA (1 liter) kemudian dipanaskan kembali sambil menambahkan dektrosa dan agar-agar secara perlahan hingga terlarut sempurna.
- Setelah terlarut dengan baik, tuangkan larutan PDA tersebut ke dalam botol sebanyak 1/4 volume botol.
- tutup botol tersebut dengan menggunakan kapas.
- Botol yang telah diisi media PDA selanjutnya disterilisasi menggunakan autoclave atau panci presto selama 20- 30 menit.
- Setelah selesai, keluarkan botol tersebut dan letakkan dalam posisi miring. Tujuannya untuk memperluas area dari media PDA sehingga pertumbuhan miselium jamur akan lebih banyak. Usahakan kemiringan hingga media PDA mendekati leher botol tapi tidak sampai menyentuh kapas pada tutup botol. Sentuhan media PDA dengan kapas dapat menyebabkan kontaminasi.
Untuk meyakinkan apakah media PDA ini terkontaminasi atau tidak biarkan selama beberapa hari kemudian perhatikan apabila terdapat titik titik hitam maka besar kemungkinan media telah terkontaminasi. Sebaliknya, apabila media terlihat bersih maka media PDA siap untuk digunakan dan diinokulasi dengan bibit jamur tiram.
Pembuatan Kultur Murni Jamur Tiram dengan Teknik Kultur Jaringan Menggunakan Media PDA (Potatoes Dextrose Agar) bagian 2
Tahap 2 Pembuatan Kultur Jaringan
Alat dan Bahan
- Botol berisi PDA
- Pinset
- Pisau scalpel
- Jarum jara
- Lampu spirtus
- Alkohol 70%
- Kapas
- Ruang isolasi / laminar Flow
- Jamur tiram
- Pemantik api
- Label + spidol
- Lampu ultraviolet yang dipasang di ruang isolasi/laminar Flow
Proses Pembuatan
-
- Pilih jamur yang baik dengan ciri-ciri
- sehat (bersih, tidak busuk ataupun terkontaminasi hama atau jamur pengganggu),
- memiliki batang yang kuat,
- tidak terlalu tua artinya masih dalam masa pertumbuhan, bisa dilihat dari tudungnya yang belum terlalu besar,
- jamur yang dipilih merupakan jamur yang tumbuhnya tunggal (satu tangkai) tidak berkoloni (memiliki banyak tangkai)
- Pilih jamur yang baik dengan ciri-ciri
-
- Bersihkan ruangan isolasi dan semua peralatan dengan menggunakan alkohol kemudian masukkan semua peralatan yang telah dibersihkan ke dalam ruang isolasi
- Nyalakan lampu UV di dalam ruang isolasi/laminar flow selama 10-15 menit, setelah itu matikan. Lampu UV berfungsi untuk mematikan bakteri-bakteri kontaminan
- Setelah peralatan siap, bersihkan kedua tangan dan botol-botol PDA dengan alkohol
- Masukkan kedua tangan ke dalam ruang isolasi kemudian pegang pisau skalpel/jarum jara seperti memegang sendok.
- bakar ujung jarum jara tersebut beberapa saat dengan menggunakan lampu spirtus untuk membunuh kuman-kuman yang masih menempel. Pastikan jarum jara tidak menyentuh permukaan setelah pembakaran
- Setelah jarum dingin, siapkan bagian kecil jamur yang akan dikultur dengan cara menyobeknya menggunakan tangan
- Potong jaringan dari dalam jamur dengan menggunakan jarum jara/pisau scalpel dengan ukuran 2 mm x 2 mm. Jaringan yang dipotong kira kira terletak pada bagian tengah antara tudung buah dan batang.
- Siapkan botol PDA. Dekatkan dengan api untuk menjaga dari kontaminasi (± 20 cm). Buka kapas penutup botol
- secara perlahan lahan masukkan/inokulasi jaringan jamur yang telah dipotong dengan menggunakan jarum jara/pinset ke bagian tengah permukaan PDA.
- Setelah selesai tutup botol PDA segera dengan menggunakan kapas
- Beri label pada botol PDA dengan menuliskan keterangan-keterangan yang diperlukan seperti tanggal inokulasi,jenis jamur dll.
- simpan/inkubasi di tempat yang bersih
- lakukan pengamatan secara berkala. Bila terdapat kontaminasi segera pisahkan dan bersihkan.
- Setelah miselium memenuhi isi botol (2-4 minggu masa inkubasi) maka miselium siap digunakan untuk membuat bibit F1/turunan pertama. Apabila tidak langsung digunakan, botol-botol berisi miselium ini bisa diawetkan dengan menyimpannya di tempat yang dingin/lemari pendingin
TEKNIK PEMBIBITAN JAMUR TIRAM-Kultur murni-bibit induk(F1)-bibit tebar(F2)-bibit produksi(F3)
Bibit jamur tiram pada dasarnya terdiri dari 4 jenis yaitu bibit murni/kultur murni (P/Parental), bibit induk (F1), log tebar (F2), dan log produksi (F3). Terdapat beberapa perbedaan dalam teknik pembuatan dan komposisi medium ke 4 jenis bibit ini, berikut penjelasannya :
1. Proses Pembuatan Kultur Murni Jamur Tiram dengan Menggunakan Media PDA (Potatoes Dextrose Agar)
2. Bibit Induk F1 (log botol)
Pembuatan bibit induk F1 bisa menggunakan botol selai atau botol saus sebagai wadah medium.
Log botol merupakan tahap adaptasi awal/peralihan miselium jamur tiram dari media PDA (Potato Dextrose Agar) ke media produksi yang berupa serbuk kayu. salah satu Komposisi/formula medium yang dapat digunakan diantaranya serbuk kayu : Jagung : Beras Merah : gula Putih : NPK (tambahan) : Air secukupnya dengan perbandingan 100 : 100 : 25 : 4 : 1.
Proses pembuatannya :
- Campurkan semua bahan ke dalam panci kemudian dimasak seperti menanak nasi.
- Setelah matang kemudian dinginkan dan masukkan ke dalam botol sebanyak ¾ volume botol.
- Tutup botol dengan menggunakan plastik tahan panas
- Sterilisasi menggunakan autoklaf / panci presto selama 20 -30 menit.
- Log botol yang telah steril selanjutnya diinokulasi dengan menggunakan miselium jamur tiram yang terdapat pada medium PDA.
3. Log tebar F2
Log tebar merupakan log adaptasi miselium jamur tiram untuk skala produksi yang lebih besar. Komposisi medium F2 pada dasarnya sama dengan log produksi F3. Yang membedakannya hanya kapasitas/bobot medium. Log tebar biasanya dibuat dengan bobot 0,5 kg.
Komposisi Medium yang digunakan yaitu serbuk kayu : dedak : jagung : kapur (CaCO3) : NPK dengan perbandingan 100 : 10 : 5 : 2,5 : 1.
Proses pembuatan :
- Semua bahan dicampurkan sambil ditambahkan air. Banyaknya air disesuaikan hingga medium kompak yaitu ketika dikepal tidak terurai dan ketika diperas tidak mengeluarkan air.
- Sebanyak 0,5 kg medium selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik tahan panas ukuran 1 kg kemudian padatkan dan ditutup dengan mengikatnya menggunakan karet sambil menyelipkan kapas/kapuk pada bagian atas.
- Sterilisasi selama tidak kurang dari 4 jam. Setelah steril, simpan log di tempat yang bersih.
- Setelah dingin inokulasikan miselium jamur tiram yang berasal dari botol selai/saus.
4. Log produksi F3
Teknik pembuatan pada dasarnya sama dengan log sebar F2 dengan bobot yang lebih berat yaitu 2 kg.
Pengantar Budidaya Jamur Tiram Putih Bagian 2
TAHAPAN BUDIDAYA
Tahapan budidaya jamur tiram berupa persiapan media (substrat), pencampuran media, pengantongan (logging), sterilisasi, inokulasi bibit, inkubasi, pemeliharaan tubuh buah, dan panen.
Bagi pemula atau pengusaha skala kecil ada baiknya untuk sementara waktu bibit ataupun media tanam dapat membeli dari pembibit ataupun dari perusahaan yang telah memiliki skala usaha yang besar
Persiapan Media (Substrat)
Formula media tanam untuk jamur tiram adalah sbb :
• Serbuk gergajian kayu = 100 kg
• Dedak = 10 kg
• Kapur = 0,5 kg
• Tepung jagung = 0,5 kg
• Gula merah = 0,25 kg
• Gypsum (tambahan) = 0,5 kg
• TSP (tambahan) = 0,25 kg
• Kadar air = 65%
Pencampuran Media
Bahan bahan media yang telah disiapkan diaduk sedemikian rupa sehomogen mungkin agar pertumbuhan miselium dapat merata ke seluruh media. Pengadukan dapat dilakukan dengan cara mekanis ataupun manual. Apabila dilakukan secara manual upayakan pengadukan lebih lama sehingga diperoleh pencampuran yang merata terutama untuk bahan bahan yang konsentrasinya rendah. Media yang telah tercampur dengan baik biasanya menggumpal pada saat dikepal. Setelah proses pencampuran selesai lakukan pengomposan (fermentasi) selama 3-5 hari. Proses pengomposan dapat membantu mengurangi kontaminasi oleh mikroba liar dan juga membantu penguraian beberapa senyawa kompleks menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah diserap oleh jamur tiram. Lakukan pengadukan setiap hari agar proses pengomposan merata.
Pengantongan (logging)
Pengantongan atau pembuatan baglog dilakukan dengan memasukkan media yang telah dikompos ke dalam plastik tahan panas (polypropylene). Upayakan pengisian tidak terlalu longgar dan juga tidak terlalu padat. Untuk memadatkan media dapat dilakukan dengan bantuan botol yang diisi dengan pasir. Setelah diisi media pada bagian atas lalu diberi ring bambu/pipa dan di tutup dengan kapas sebagai tempat memasukkan bibit atau tempat keluarnya jamur. setelah itu diikat dengan karet.
Sterilisasi
Baglog yang telah siap selanjutnya disterilisasi melalui proses pasteurisasi dengan cara dikukus. Pasteurisasi yaitu proses pemanasan dengan suhu tidak lebih dari 100˚C dengan waktu tidak kurang dari 5 jam. Pada umumnya para produsen melakukan pemanasan selama 8-12 jam. Pemanasan ini tergantung pada bahan dasar yang digunakan dan banyaknya log yang dipasteurisasi. Setelah selesai baglog didinginkan selama setengah sampai satu hari.
Inokulasi bibit
Inokulasi merupakan proses penanaman bibit ke dalam media tanam. Proses inokulasi dilakukan secara aseptis /steril. Usahakan ruangan sebersih mungkin. Bila memungkinkan peralatan maupun ruangan disemprot alkohol terlebih dahulu. Selama proses ini usahakan menutup mulut dengan masker atau minimal tidak berbicara berlebihan untuk menghindari kontaminasi yang berasal dari uap mulut.
Inokulasi dilakukan dengan memasukkan bibit (F2) sebanyak 2-5 sendok makan ke dalam lubang yang telah diberi cincin bambu / pipa atau bisa juga dengan menebarkannya di atas permukaan media hingga merata kemudian menutup kembali lubang ring bambu dengan kapas.
Inkubasi
Inkubasi merupakan masa pertumbuhan miselium hingga memenuhi media secara merata. Suhu yang dibutuhkan pada proses ini yaitu antara 22˚C – 28˚C. upayakan suhu di ruangan inkubasi dijaga agar tetap stabil untuk menghasilkan pertumbuhan yang optimal. Masa inkubasi akan berlangsung selama kurang lebih 40 hari.
gambar inkubasi log jamur
Pemeliharaan tubuh buah
Tahap ini merupakan masa setelah inkubasi hingga panen. Pada masa pemeliharaan penutup baglog dibuka hingga seperempat bagian log. Tahapan ini memerlukan suhu yang lebih rendah dibandingkan pada saat pertumbuhan miselium (tahap inkubasi) dan juga kelembapan yang optimal/berlimpah. Suhu yang diperlukan sekitar 20˚C -26˚C dengan kelembapan 80% – 90%. Pengaturan kelembapan dapat dilakukan dengan penyiraman sebanyak 2-3 kali setiap hari terutama ketika kelembapan di luar rendah biasanya pada saat siang hari. Selain kelembapan, kadar oksigen juga perlu diatur dengan membuka ventilasi ketika kelembapan di luar tinggi. Kelembapan perlu dikurangi hingga 70% – 80% apabila tubuh buah telah mencapai ukuran dewasa. Hal ini dilakukan agar tekstur tubuh buah tidak lembek yang bisa menyebabkan tidak tahan lama /cepat busuk.
Panen
Setelah 7-10 hari penutup dibuka, tubuh buah biasanya sudah mulai tumbuh. Selang 3-4 hari setelah tunas tubuh buah tumbuh, jamur telah siap dipanen.
Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati dengan cara mencabut seluruh rumpun tubuh buah jamur yang ada beserta akarnya. Akar yang tertinggal bisa menyebabkan pertumbuhan tubuh buah selanjutnya terganggu karena terjadi pembusukan media. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat jamur masih dalam kondisi segar.
Panen kedua biasanya berlangsung dalam rentang waktu 1-2 minggu setelah panen pertama. Usia produktif berlangsung 3-4 bulan dengan produksi satu baglog sekitar 0,6 kg. Setelah dilakukan pemanenan, log dipelihara seperti awal penanaman yaitu dengan melakukan penyiraman, pengaturan suhu, kelembapan serta aerasi.
Gbr. Jamur siap panen dan siap dikemas
Good post. I certainly appreciate this site. Keep writing!|
Artikel yang yang bagus juga sangat bermanfaat untuk petani jamur,,
What you typed was actually very reasonable. However, what about this?
what if you wrote a catchier post title? I mean, I don’t wish
to tell you how to run your blog, but what if you added something that makes people desire more?
I mean Cara Membuat Bibit Jamur Tiram | alren is a little vanilla.
You should look at Yahoo’s front page and watch how they create news headlines to grab viewers interested.
You might try adding a video or a picture or two to grab
people interested about what you’ve got to say.
Just my opinion, it would bring your posts a little bit more interesting.
Whats up! I’m about to begin my own blog and was wondering if you know where the best place to purchase a website url is? I am not even sure if that’s what its known
as? (I’m new to this) I’m referring to “https://alren.wordpress.com/2010/11/26/cara-membuat-bibit-jamur-tiram/”.
Exactly how do I go about obtaining one of these for the website I’m building? Many thanks
Hello mates, its wonderful post about cultureand entirely defined, keep it up all the
time.
Hey would you mind letting me know which hosting company you’re using? I’ve loaded your
blog in 3 different web browsers and I must
say this blog loads a lot quicker then most.
Can you suggest a good web hosting provider at a reasonable price?
Cheers, I appreciate it!
However, you would have a better idea of what was in the
product and be given an opportunity of reaching a final decision on whether to buy
or not to buy. Start by giving up your gymnasium membership, which will not only save your
subscription fee but also the cost of transport to get you to the training centre.
This can damage your skin tone and make the skin look uneven and over time.
I drop a comment when I like a article on a site or I have something to add to the conversation.
Usually it is a result of the passion displayed in the article I looked
at. And on this post Cara Membuat Bibit Jamur
Tiram | alren. I was actually excited enough to post a leave
a responsea response 😛 I actually do have 2 questions for you if it’s okay. Is it just me or does it look as if like some of the remarks come across like left by brain dead visitors? 😛 And, if you are posting on additional online sites, I’d like to keep up with everything
new you have to post. Could you make a list all of your social sites like your linkedin profile,
Facebook page or twitter feed?
I’m amazed, I have to admit. Rarely do I come across a blog that’s
equally educative and interesting, and without a doubt,
you’ve hit the nail on the head. The problem is something which too few men and women are speaking intelligently about. Now i’m very happy I found this in my
search for something regarding this.
budidaya jamur tiram putih
cara mudah budidaya jamur tiram
http://rizqialam.net
salam
cara mudah dan praktis budidaya jamur untuk pemula
http://ruzqialam.net
salam lestari buat admin article yg sangat bermanfaat
each time i used to read smaller posts which as well clear their motive, and that is also happening with this article which I am reading
at this place.
I know this website provides quality based articles or reviews and additional
information, is there any other site which offers these information in quality?
Untuk pembiakan F0 – F3 jamur lain apa sama ya mas…
thx ya sebelumnya.